Rabu, 22 Februari 2017

BANJIR DI KOTA ONDE ONDE

Banjir di Kota Mojokerto Meluas, 7 Sekolah Diliburkan

Enggran Eko Budianto - detikNews
Mojokerto - Banjir yang merendam Kota Mojokerto akibat meluapnya Sungai Sadar, meluas hingga 8 kelurahan, Selasa (21/2/2017). Selain merendam ribuan rumah penduduk, banjir juga membuat aktivitas pendidikan di tujuh sekolah lumpuh.

Pantauan detikcom hingga pukul 09.30 Wib, banjir di Kelurahan Balongsari-Kecamatan Magersari serta Kelurahan Kranggan, Jagalan dan Miji di Kecamatan Magersari belum sepenuhnya surut. Air setinggi betis orang dewasa masih menggenangi pemukiman padat penduduk di empat kelurahan padat penduduk tersebut.

Bahkan banjir di Kota Onde-Onde meluas ke Kelurahan Meri-Kecamatan Kranggan, Kelurahan Gununggedangan, Kecamatan Magersari, serta Kelurahan Surodinawan dan Pulorejo-Kecamatan Prajurit Kulon. Saat ini kelurahan Meri dan Gununggedangan menjadi yang terparah karena ketinggian air yang merendam jalan-jalan lingkungan dan rumah penduduk mencapai paha orang dewasa.

"Banjir di Kelurahan Meri mulai pukul 01.30 WIB karena meluapnya Sungai Sadar," kata Duwi Susilo (40), warga Lingkungan Kuwung, Kelurahan Meri kepada detikcom.

Kendati begitu, belum ada pengungsian skala besar yang dilakukan warga terdampak banjir. Warga memilih bertahan di rumah masing-masing sembari tetap waspada jika banjir semakin tinggi.

Begitu pula di Kelurahan Balongsari. Warga memilih bertahan meski air di dalam rumah mereka mencapai betis orang dewasa. Warga mengharapkan bantuan dari pemerintah segera turun.

"Semalam air di dalam rumah mencapai lutut orang dewasa. Sekarang agak surut. Ini supaya menjadi perhatian pemerintah bagaimana caranya agar tak banjir lagi," kata Agus Muhammad (42), warga Lingkungan Balongsari I, Kelurahan Balongsari.

Tak hanya merendam ribuan rumah penduduk di 8 keluarahan, banjir juga mengakibatkan aktivitas pendidikan di tujuh sekolah tak bisa berjalan. Diantaranya SDN Jagalan, MI Al Karimah, SDN Meri 1 dan 2, serta SD Permata, TK Permata, dan SMPN 5 Kota Mojokerto.

Kepala SDN Jagalan, Hadi mengatakan, pihaknya terpaksa meliburkan para murid karena kondisi sekolah dan jalan menuju ke sekolah masih terendam banjir. Dia khawatir jika 120 murid dipaksakan masuk, justru akan membahayakan anak didik.

"Kondisi masih banjir, kalau masuk khawatirnya anak-anak main air dan bisa terpeleset," ujarnya.

Hal senada dikatakan Sulipatin, guru kelas V SDN Meri 2. Para murid terpaksa diliburkan karena ketinggian air di halaman sekolah masih selutut orang dewasa. Air juga sempat menggenangi ruangan guru dan ruang kelas.

"Ini baru pertama kalinya sampai masuk ke dalam kelas. Oleh karena itu anak-anak kami minta belajar di rumah," terangnya.

Bajir juga masing merendam rumah dinas dan asrama Polres Kota dan Kabupaten Mojokerto, serta markas Denbekang V 44-02 di Jalan Pahlawan. Di asrama polisi, ketinggian air masih sebetis orang dewasa. Bahkan meluapnya Sungai Sadar juga merendam Taman Makam Pahlawan Kota Mojokerto. Makam hanya terlihat batu nisannya.

Kabag Humas Pemkot Mojokerto, Heryana Dodik Murtono mengatakan, Wali Kota Mas'ud Yunus telah menginstruksikan setiap kelurahan yang terdampak banjir agar menggunakan pompa untuk membuang air ke Sungai Sadar.

"Kami akan membuka dapur umum di Jalan Benteng Pancasila dan By Pass Gununggedangan, makanan siap saji akan segera kami distribusikan," tandasnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar